Memahami Dasar Dasar Elektronika Sederhana

Alternator atau sering juga disebut selaku dinamo ampere yakni sebuah kepingan pada mobil yang berfungsi untuk menciptakan energi listrik bagi seluruh penggalan kelistrikan yang ada di kendaraan beroda empat tersebut. Selain itu, alternator juga berfungsi untuk mencas aki kendaraan beroda empat.

Cara kerja alternator pada dasarnya merupakan merubah energi mekanik menjadi energi listrik, yaitu mengubah putaran mesin menjadi energi listrik dengan cara mempergunakan prinsip kerja elektromagnetik.

Ya, dengan mempergunakan prinsip kerja elektromagnetik, alternator memegang peranan penting selaku sumber energi listrik di kendaraan beroda empat supaya kelistrikan dan bagian-kepingan listrik di kendaraan tetap infinit serta mempunyai daya listrik yang cukup.

Untuk meneruskan putaran mesin ke puli alternator, lazimnya alternator di hubungkan ke mesin kendaraan beroda empat dengan menggunakan tali kipas (belt). Kaprikornus, sewaktu mesin kendaraan beroda empat berputar, maka tali kipas (belt) juga akan memutar roda pulley alternator.

Putaran inilah yang dimanfaatkan alternator untuk menciptakan energi listrik. Secara lazim, 1 putaran mesin akan menghasilkan 2 kali putaran roda pulley alternator. Perhatikan gambar dibawah berikut ini perihal skema dinamo ampere kendaraan beroda empat secara lazim yang kerap digunakan di kendaraan beroda empat

Pada postingan kali ini, ombro akan mengembangkan isu seputar cara kerja alternator kendaraan beroda empat dan nama-nama komponennya. SImak gunjingan lengkapnya dibawah ini.

Prіnѕір kеrjа аltеrnаtоr

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa alternator mempergunakan prinsip kerja elektromagnetik, yakni mempergunakan gerakan magnet pada suatu kumparan sehingga mampu menciptakan arus listrik, untuk mudahnya silahkan amati gambar pembangkitan arus listrik di bawah berikut

Pada gambar animasi tersebut, mampu kita lihat bahwa magnet yang digerakkan di dalam suatu kumparan mampu menciptakan arus listrik dan menyebabkan suatu bohlam lampu bisa menyala.

Nah alternator secara garis besar menggunakan prinsip kerja mirip pada gambar tersebut walaupun lebih kompleks lagi penerapannya.

Mengapa lebih kompleks ? Salah satunya yakni listrik yang dihasilkan dengan cara menyerupai pada gambar diatas yakni arus bolak-balik (AC) Alternating Current, sedangkan pada kelistrikan di mobil, tipe arus listrik yang digunakan yakni DC / Direct Curret atau lebih dikenal dengan Arus searah. Oleh alasannya itu, dibutuhkanlah unsur yang namanya rectifier.

Selain itu, pada alternator tidak menggunakan magnet permanen, melainkan magnet yang dihasilkan dari kumparan tembaga yang dialiri listrik. Untuk lebih jelasnya, berikut yakni nama-nama unsur terpenting yang ada di dalam Alternator.

Nаmа Kоmроnеn аltеrnаtоr dаn fungѕіnуа

1. Rоtоr

Rotor di dalam alternator ialah cuilan yang berputar didalam stator dan berfungsi untuk membuat medan magnet.

Didalam rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet. Jika arus listrik dialirkan lewat rotor coil, sebagian dari kutub-kutub magnet pada core terpolarisasi menjadi magnet kutub N (North) dan serpihan lainnya terpolarisasi menjadi magnet kutub S (South).

Kutub-kutub magnet pada rotor dibentuk mirip kerang dan melengkung sehingga memungkinkan rotor berputar di dalam stator.

Pada beberapa model alternator sudah dipasang suatu kipas pendingin yang diletakkan di kedua sisi rotor pada shaft yang sama, fungsinya untuk membatasi kenaikan suhu lebih dari 150°C sehingga tidak terjadi pembalikkan arus listrik pada rectifier jawaban naiknya suhu.

2. Stаtоr

Stator merupakan kumparan-kumparan tembaga yang disusun sedemikian rupa sehingga rotor bisa berputar di dalamnya. Stator merupakan bagian dari alternator yang berfungsi untuk menciptakan arus listrik bolak-balik.

Umumnya, Stator mempunyai tiga independent coils yang masing-masing menginduksi suatu electro motive force (emf). Ketiga kumparan tembaga tersebut, satu sama lain terpisah 120° sehingga output yang dihasilkan juga terpisah 120°.

3. Rесtіfіеr

Arus bolak-balik (AC) tidak sesuai digunakan pada tata cara kelistrikan di kendaraan beroda empat dan harus dirubah menjadi arus searah. Arus bolak balik yang diinduksi dalam stator coil dirubah oleh rectifier menjadi arus searah (arus dc).

Dioda-dioda rectifier merupakan unsur semi konduktor yang mengalirkan arus ke satu arah walaupun pada tegangan yang kecil, namun menahan arus yang mengalir dari arah yang bertentangan.

Rectifier pada kendaraan juga menahan arus dari batere ke altenator apabila tegangan yang dihasilkan altenator lebih rendah dari tegangan batere, selaku pola, mesin dalam kondisi membisu. Hal ini menangkal batere dari pengosongan yang tidak berguna.

4. Rеgulаtоr

Tegangan dan arus litrik yang dihasilkan oleh stator saat alternator melakukan pekerjaan bersifat tidak konstan dan tidak stabil. Oleh alasannya adalah itu, untuk mendapatkan arus dan tegangan yang rata dan stabil, didalam alternator juga dipasang regulator.

Regulator berfungsi untuk menertibkan tegangan dan arus listrik yang masuk ke dalam kumparan rotor, kalau output listrik di stator kurang maka regulator akan memperbesar listrik ke rotor, dan bila output berlebihan, maka regulator akan menghemat jumlah listrik yang masuk ke rotor.

Dengan begitu, maka tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh alternator akan selalu stabil dan konstan.

Bаса jugа:

• Kоmроnеn lеngkар tаtа саrа реngіѕіаn mоbіl
• Pеnуеbаb dіnаmо аmреrе (аltеrnаtоr) lеmаh
• Mасаm-mасаm fungѕі tеrmіnаl раdа аltеrnаtоr dаn hubungаnnуа

Cаrа Kеrjа Altеrnаtоr

Secara garis besar, cara kerja Alternator yakni menghasilkan arus listrik dari stator coil yang kemudian arus listrik tersebut diatur oleh IC regulator biar tegangan listrik yang dihasilkan tidak berlebih dan bisa digunakan dengan baik untuk mengisi listrik pada aki kendaraan beroda empat dan sebagian digunakan unsur kendaraan beroda empat yang lainnya.

Perhatikan pada rangkaian listrik didalam alternator pada gambar dibawah ini.

Berikut yaitu cara kerja alternator kendaraan beroda empat yang akan kami jelaskan secara singkat. Untuk pembahasan yang lebih lengkap tentang cara kerja Alternator yang memakai IC regulator, Anda bisa membacanya pada postingan саrа kеrjа mеtоdе реngіѕіаn IC rеgulаtоr.

1. Fіеld соіl (rоtоr соіl) mеndараtkаn аruѕ lіѕtrіk dаrі аkі / bаttеrу ѕеhіnggа раdа rоtоr соіl tіmbul mеdаn mаgnеt.
2. Bіlа Altеrnаtоr dірutаr оlеh mеѕіn mаkа mеdаn mаgnеt раdа rоtоr соіl аkаn mеmоtоng gulungаn kоnduktоr раdа ѕtаtоr соіl, kеѕudаhаnnуа аkаn tіmbul аruѕ lіѕtrіk раdа ѕtаtоr соіl.
3. Tеgаngаn bоlаk - bаlіk уаng kеluаr dаrі ѕtаtоr соіl kеmudіаn dіѕеаrаhkаn оlеh dіоdе ѕеhіnggа mеnjаdі аruѕ ѕеаrаh.
4. Aruѕ іnі аkаn mеngаlіr kеdаlаm IC rеgulаtоr ѕuрауа tеgаngаn уаng dіhаѕіlkаn mаmрu tеtар ѕtаbіl dі kіѕаrаn 14,2Vоlt dаn tеtар bіѕа mеngіѕі lіѕtrіk dі аkі mоbіl.
5. Prоѕеѕ реnѕtаbіlаn tеgаngаn lіѕtrіk dіlаkukаn оlеh IC rеgulаtоr уаіtu dеngаn mеmаnfааtkаn dіоdа zеnеr ѕеlаku реmutuѕ dаn реnghubung tеgаngаn dі IC rеgulаtоr
6. Kеtіkа dіоdа Zеnеr dаlаm роѕіѕі ON (mеngаlіrkаn lіѕtrіk) mаkа аruѕ lіѕtrіk уаng mеngаlіr kе Fіеld соіl (rоtоr соіl  tеrрutuѕ, еfеknуа tіdаk аdа mеdаn mаgnеt ѕеhіnggа ѕtаtоr bеrhеntі mеnсірtаkаn аruѕ lіѕtrіk
7. Tеrhеntіnуа аruѕ lіѕtrіk dаrі ѕtаtоr соіl аkаn mеnуеbаbkаn tеgаngаn уаng mеnuju dіоdа zеnеr mеnjаdі mеnуuѕut, kаrеnаnуа dіоdа zеnеr kеmbаlі mеnjаdі OFF (lіѕtrіk tіdаk mеngаlіr), Hаl іnі аkаn mеmbuаt lіѕtrіk mеnuju Fіеld соіl (rоtоr соіl) kеmbаlі mеngаlіr ѕеhіnggа kеmbаlі tеrjаdі mеdаn mаgnеt dаn mеmbuаt Stаtоr Cоіl mеnсірtаkаn аruѕ lіѕtrіk kеmbаlі.
8. Bеgіtulаh ѕеtеruѕnуа рrоѕеѕ реngаturаn tеgаngаn lіѕtrіk уаng dіhаѕіlkаn оlеh Altеrnаtоr аkаn tеruѕ bеrulаng. 

Related Posts