Tapi apakah komponennya hanya sebatas spull ?
Tentu tidak, sama halnya dengan pengisian mobil. Sistem pengisian pada sepeda motor juga terdiri dari banyak komponen yang bekerja sama agar kebutuhan listrik pada motor dapat terpenuhi secara berkelanjutan.
Lalu apa saja komponen pada pengisian sepeda motor ? mari kita bahas secara rinci.
1. Spul/Stator coil
Spull atau stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi sebagai penghantar. Penghantar ini akan dialiri arus listrik saat perpotongan gaya magnet terjadi.
Dalam melakukan perubahan energi putar ke energi listrik, dilakukan dengan menggerakan gaya magnet disekitar penghantar. Gerakan tersebut akan menghasilkan perpotongan gaya magnet yang dapat memicu aliran listrik.
Ada dua komponen utama yakni penyedia medan magnet dan penghantar, stator coil berperan sebagai penghantar.
Bentuk spull pada motor bada didalam magnetic rotor (seperti pada gambar). desain seperti ini memungkinkan pemakaian ruang lebih minimalis sehingga cocok untuk motor yang memiliki ruang terbatas.
2. Rotor magnet
Apabila stator berfungsi sebagai penghantar, maka rotor berfungsi sebagai penyedia medan magnet. Medan magnet pada rotor, akan memotong (menyentuh) bagian stator coil
Ketika mesin diengkol, otomatis poros engkol akan berputar dan karena rotor ini terletak pada ujung poros engkol maka rotor juga akan berputar. Putaran rotor ini akan menggerakan garis gaya magnet yang sebelumnya ada. Pergerakan inilah yang menimbulkan perpotongan garis gaya magnet.
Tapi ada perbedaan pada rotor mobil dan motor, rotor pada pengapian mobil terbuat dari kumparan listrik yang akan menghasilkan medan magnet saat dialiri listrik pemicu. Namun pada motor, bentuk rotor nampak seperti tromol yang dilengkapi magnet permanent.
Nama Komponen Pengisian Sepeda Motor dan Fungsinya
Spull atau stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi sebagai penghantar. Penghantar ini akan dialiri arus listrik saat perpotongan gaya magnet terjadi.
Dalam melakukan perubahan energi putar ke energi listrik, dilakukan dengan menggerakan gaya magnet disekitar penghantar. Gerakan tersebut akan menghasilkan perpotongan gaya magnet yang dapat memicu aliran listrik.
Ada dua komponen utama yakni penyedia medan magnet dan penghantar, stator coil berperan sebagai penghantar.
Bentuk spull pada motor bada didalam magnetic rotor (seperti pada gambar). desain seperti ini memungkinkan pemakaian ruang lebih minimalis sehingga cocok untuk motor yang memiliki ruang terbatas.
2. Rotor magnet
Ketika mesin diengkol, otomatis poros engkol akan berputar dan karena rotor ini terletak pada ujung poros engkol maka rotor juga akan berputar. Putaran rotor ini akan menggerakan garis gaya magnet yang sebelumnya ada. Pergerakan inilah yang menimbulkan perpotongan garis gaya magnet.
Tapi ada perbedaan pada rotor mobil dan motor, rotor pada pengapian mobil terbuat dari kumparan listrik yang akan menghasilkan medan magnet saat dialiri listrik pemicu. Namun pada motor, bentuk rotor nampak seperti tromol yang dilengkapi magnet permanent.
Sehingga rotor pada pengisian motor tidak lagi memerlukan arus pemicu, hal ini pula yang menyebabkan tanpa aki pun motor masih bisa dihidupkan.
3. Regulator/Kiprok
Kiprok adalah komponen yang berfungsi untuk meregulasi arus pengisian yang dihasilkan oleh spul. Sama kasusnya seperti pengisian mobil, ketika RPM mesin tinggi otomatis putaran rotor semakin cepat sehingga tegangan yang dihasilkan saat pengisian juga semakin besar.
Kalau tegangan besar ini dihubungkan ke kelistrikan kendaraan, resikonya terbakar karena diluar dari kapasitas tegangan yang disiapkan. Oleh karena itu regulator atau kiprok dipakai agar tidak terjadi overcharge.
Baca pula ; komponen sistem pengisian pada mobil
3. Regulator/Kiprok
Kiprok adalah komponen yang berfungsi untuk meregulasi arus pengisian yang dihasilkan oleh spul. Sama kasusnya seperti pengisian mobil, ketika RPM mesin tinggi otomatis putaran rotor semakin cepat sehingga tegangan yang dihasilkan saat pengisian juga semakin besar.
Kalau tegangan besar ini dihubungkan ke kelistrikan kendaraan, resikonya terbakar karena diluar dari kapasitas tegangan yang disiapkan. Oleh karena itu regulator atau kiprok dipakai agar tidak terjadi overcharge.
Pada sepeda motor, regulator ini juga dilengkapi dengan satu set rectifier. Rectifier adalah serangkaian dioda yang disusun sedemikian rupa untuk menyearahkan arus listrik dari spul.
Ini karena arus pengisian yang dihasilkan spul itu masih dalam bentuk bolak-balik (AC). Namun kelistrikan motor menggunakan arus DC. Jadi perlu disearahkan menggunakan dioda.
4. Aki
Fungsi aki hanyalah sebagai penyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh spul. Pada sepeda motor karburator, aki tidak memiliki peranan cukup penting. Karena fungsinya hanya terlihat ketika proses starting engine.
Selebihnya, ketika sepeda motor hidup aki tidak lagi diperlukan karena kebutuhan arus listrik sudah dipenuhi oleh sistem pengisian.
Namun pada motor injeksi, aki menjadi komponen cukup penting. Selain sebagai penyedia arus ECU, aki juga berperan sebagai stabilizer tegangan. Sehingga tegangan yang masuk ke ECU tetap konstan.
5. Wire (kabel)
Kabel merupakan komponen yang selalu ada pada rangkaian kelistrikan baik pada motor ataupun mobil. Termasuk pada sistem pengisian, ada banyak kabel yang diperlukan. Biasanya untuk membedakan jenis kabel satu dengan yang lain digunakan perbedaan warna kabel.
Untuk arus positif biasanya menggunakan kabel merah, sementara kabel masa menggunakan kabel hitam. Kalau kabel ke lampu atau beban yang lain bisa kuning atau hijau tergantung jenis motor yang dipakai.
Rangkaian Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor
Dari komponen-komponen diatas, apabila disatukan maka akan membentuk diagram setidaknya seperti ini ;
Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai komponen sistem pengisian sepeda motor dan fungsinya. Semoga bisa menambah wawasan kita semua.
0 Response to "5 Komponen Sistem Pengisian Sepeda Motor + Fungsinya"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.