6 Jenis Oli Mobil yang perlu anda ketahui

Sesuai fungsinya, oli memang memiliki tugas utama yaitu melumasi bagian-bagian yang bergesek untuk menghindari kerusakan dan keausan pada komponen mobil akibat gesekan tersebut.

Lebih dari itu, oli juga memiliki fungsi penting lainnya seperti pendingin, pencegah karat, penerus tenaga, atau sebagai pelapis dan penutup celah pada dinding silinder mesin.

 oli memang memiliki tugas utama yaitu melumasi bagian 6 Jenis Oli Mobil yang perlu anda ketahui

Kebanyakan orang mungkin hanya tahu dua macam oli yang digunakan di mobil, oli mesin dan oli transmisi. Padahal, di mobil itu, setidaknya terdapat minimal 6 jenis oli yang digunakan dan wajib diganti secara rutin.

Masing-masing jenis oli ini memiliki fungsi dan tugas yang berbeda-beda terkait dimana oli tersebut digunakan. Berikut adalah 6 jenis oli mobil yang umum digunakan


1. Oli mesin

Oli mesin bisa jadi oli yang paling di kenal oleh para pemilik mobil. Oli mesin adalah oli yang digunakan untuk melindung komponen-komponen di dalam mesin seperti piston, crankshaft, dinding silinder, dan lain-lain.

Oli mesin ini umumnya rutin diganti setiap 5000 KM (model lama) sedangkan oli mesin untuk mobil-mobil generasi terbaru bisa mencapai 10.000 KM.

Selain dibedakan jenisnya menurut penggunaan bahan bakar (oli mesin untuk mesin bensin dan oli mesin untuk mesin diesel), oli mesin juga terbagi lagi menjadi 3 jenis oli yaitu;
  • Oli mineral (oli hasil olahan minyak bumi)
  • Oli full sintetik (oli yang keseluruhan bahannya terbuat dari sintetis)
  • Oli semi sintetis (oli yang bahannya campuran antara oli mineral dan oli sintetik).
Masing-masing jenis memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing, untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel tentang Cara memilih Oli mesin yang sudah pernah saya posting sebelumnya



2. Oli Transmisi

Oli yang selanjutnya cukup familiar dikalangan pemilik dan pengemudi mobil adalah oli transmisi. Oli transmisi digunakan untuk melindungi dan melumasi komponen-komponen didalam transmisi seperti gear dan bearing (transmisi manual) serta Clutch dan Torque converter (transmisi matic).

Untuk transmisi manual biasanya menggunakan oli yang lebih kental dari oli mesin. Umumnya, oli transmisi ini menggunakan indikator SAE di kisaran kekentalan 70W sampai 90W dengan API Service berkode GL-4, contohnya Oli dari pertamina RORED EPA SAE 90 GL-4. Waktu penggantian oli transmisi manual umumnya dilakukan pada kelipatan 10.000 KM.

Sedangkan untuk transmisi automatic sangat tergantung dari jenis transmisi matic yang digunakan, contoh Tipe CVT menggunakan CVTF-J4 sedangkan untuk model konvensional menggunakan Dextron III atau SP-3. Waktu penggantian oli transmisi matic umumnya 40.000 KM (model konvensional) dan diatas 100.000 KM (CVT).

Untuk keamanan pastikan anda membaca buku petunjuk penggantian oli transmisi khusus mobil anda.


3. Oli Transfer

Jenis oli selanjutnya adalah oli transfer. Oli transfer ini biasanya hanya ada pada mobil penggerak 4x4 (4WD), seperti Pajero Sport 4x4 ataupun Toyota Hi-Lux 4x4. Oli transfer akan melindungi komponen-komponen dalam pada transfer system seperti transfer chain dan bearing.

Jenis oli yang digunakan untuk oli transfer ini umumnya sama dengan penggunaan oli pada transmisi manual yaitu menggunakan SAE 70W sampai 90W dengan API Service GL-4. Sedangkan untuk waktu penggantiannya umum dilakukan pada kelipatan 10.000 KM (bersamaan dengan penggantian oli transmisi manual).


4. Oli Gardan

Oli gardan adalah oli yang berfungsi untuk melindungi komponen-komponen gardan seperti pinion gear dan bearing.

Oli gardan model konvensional, umumnya menggunakan kekentalan dengan SAE 90 dengan API Service GL-5. Sedangkan untuk gardan model Limited Slip Differential (LSD) menggunakan jenis berbeda yang khusus untuk gardan dengan tambahan LSD didalamnya.

Pada kendaraan berat seperti truk, oli gardan ada juga yang menggunakan menggunakan tipe SAE 140 GL-5, ini semua tergantung dari jenis kendaraan dan aturan petunjuk penggunaan yang sudah direkomendasikan pabrik.

Untuk waktu penggantiannya, oli gardan umumnya diganti dikisaran 10.000 KM hingga 20.000 KM.


5. Oli power Steering

Oli power steering adalah oli yang digunakan selain untuk melumasi bagian pompa, ia juga berfungsi untuk membantu memperingan kerja setir bagi pengemudi dengan cara menekan sisi piston pada steering rack sistem.

Jika oli power steering ini tidak cukup atau habis maka akan muncul bunyi di pompa power steering, selain itu, setir juga akan terasa berat ketika diputar. Hal ini sangat membahayakan pengemudi.

Oli power steering umumnya menggunakan oli berjenis Dextron II khusus power steering, umumnya berwarna merah bening dan tidak terlalu kental. Untuk waktu penggantian, oli power steering umum di ganti dan di kuras setiap 40.000 KM.


6. Oli Rem

Jenis Oli terakhir yang biasanya ada di mobil adalah Oli rem. Oli rem ini lebih dikenal dengan sebutan minyak rem. Oli rem biasanya diganti setiap 40.000 KM. Fungsi utama dari oli rem ini adalah untuk membantu menghantarkan tenaga dari pedal rem menuju ke komponen-komponen pengereman seperti cakram dan kampas rem.

Oli rem juga memiliki spesifikasi dan jenis tertentu yang sebaiknya harus anda perhatikan sebelum melakukan penggantian oli rem ini. Untuk lebih jelasnya tentang oli rem ini, anda dapat membacanya pada artikel tentang minyak rem yang sudah pernah saya posting sebelumnya

Baca juga: Inilah 4 Penyebab rem mobil bunyi


Pastikan Anda selalu memeriksa kondisi setiap oli pada mobil agar tidak terjadi kerusakan pada bagian dimana oli tersebut seharusnya bekerja. Gunakan oli yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi kerjanya agar komponen mesin dalam mobil selalu terawat dan memiliki usia pakai yang lebih lama.

0 Response to "6 Jenis Oli Mobil yang perlu anda ketahui"

Post a Comment

Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.