Tak jarang, kita menemukan adanya cairan yang menggenang di kolong mobil, bahkan setelah beberapa kali di bersihkan, besoknya muncul lagi genangan cairan tersebut. Mungkin tidak banyak, dan bisa di bilang hanya sedikit saja.
Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa satu atau sebagian dari komponen mesin mobil anda mengalami kebocoran. Jika kebocoran tersebut dibiarkan, maka lambat laun komponen mobil anda yang mengalami kebocoran akan segera rusak dan mengakibatkan mogok.
Tips berikut, akan memberikan cara bagi anda untuk mengidentifikasi komponen mana yang meneteskan cairan berdasarkan warna dan bentuk cairan yang menetes tersebut.
Untuk memastikannya, setidaknya anda perlu menyediakan kertas atau karton putih lalu letakkan di tempat terjadinya kebocoran tersebut. Tinggalkan selama beberapa jam, lalu periksa kembali jenis cairan yang telah menetes tersebut. Berikut deteksi masalah dari warna cairan yang menetes di kolong mobil
1. Cairan berminyak, tidak terlalu kental, berwarna hitam.
Jika cairan yang menetes berupa minyak, tidak terlalu kental dan berwarna hitam, ada kemungkinan cairan tersebut adalah oli mesin. Untuk memastikannya, kita hanya perlu memeriksa kesamaan cairan tersebut dengan oli mesin yang digunakan di mesin mobil anda.
Anda bisa memanfaatkan tongkat pengukur ketinggian oli mesin dan meneteskan oli yang menempel di tongkat pada kertas karton yang sama.
Bandingkan tekstur cairan dan warna yang dihasilkan, jika sama berarti kebocoran cairan tersebut adalah oli mesin. Segera lakukan pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut di bengkel kepercayaan anda untuk mencegah kerusakan mesin yang lebih parah.
Baca juga : Cara memeriksa oli mesin mobil
2. Cairan berminyak, sedikit lebih kental, berwarna coklat kemerahan
Jika anda menemukan cairan dengan kondisi berminyak, agak kental, berwarna coklat kemerahan dan posisinya sedikit ditengah mendekati belakang ban, ada kemungkinan oli yang bocor tersebut adalah oli/minyak power steering.
Untuk memastikannya, caranya sama dengan memeriksa oli mesin diatas, cuma kali ini kita menggunakan contoh oli dari reservoir tank untuk oli power steering.
Namun jika posisi tetesannya berada di tengah namun mendekati sisi samping ban, ada kemungkinan yang bocor adalah oli transmisi mobil anda. Meski begitu, pada beberapa tipe transmisi otomatic jenis CVT, terkadang warna cairan bisa berwarna sedikit hijau kekuning-kuningan dengan kondisi berminyak.
3. Cairan berminyak, tidak kental, warna bening
Kondisi cairan yang berminyak, tidak kental dan warnanya bening atau ada juga yang berwarna merah bening, bisa menjadi mengindikasikan bahwa kebocoran terjadi pada minyak rem mobil anda.
Lakukan pemeriksaan yang sama dengan menggunakan minyak rem pada tabung reservoir untuk minyak rem, dan samakan dengan tetesan tersebut. jika sama berarti benar bahwa minyak rem anda mengalami kebocoran.
4. Cairan tidak berminyak, encer, berwarna bening
Jika cairan yang menetes adalah bening dan tidak berminyak, atau bahkan seperti air mineral biasa. Kemungkinan besar cairan ini adalah cairan kondensasi sistem Air Conditioner (AC).
Ya, sistem AC kerap mengeluarkan air hasil dari kondensasi yang terjadi pada evaporator. PAda kendaraan umumnya disediakan selang keluar untuk membuang air AC tersebut. Jika ini cairan jumlahnya sedikit umumnya tidak masalah, namun jika cairannya banyak , bisa jadi sistem AC mobil anda ada masalah.
Selain AC, Cairan yang berwarna bening dan tidak berminyak juga umum dignakan untuk air wiper washer. Silahkan periksa isi tabung air washer mobil anda, bisa jadi air yang menggenang tersebut adalah air washer.
5. Cairan tidak berminyak, berwarna hijau / kuning bening
Yang terakhir, jika anda menemukan cairan tidak berminyak dengan warna hijau atau kuning, ada kemungkinan bahwa cairan air radiator mobil anda mengalami kebocoran, silahkan periksa bagian radiator, jika sama berarti cairan tersebut berasal dari radiator mobil anda, sebaiknya segera perbaiki untuk menghindari mesin mobil menjadi overheat.
0 Response to "Deteksi masalah dari warna cairan yang menetes di kolong mobil"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.