Penyebab Alternator Tidak Mengisi - Alternator adalah salah satu komponen penting pada kendaraan yang memiliki fungsi untuk mengisi baterai dan alternator serta sebagai sumber kelistrikan beban kendaraan. Namun sering kali terjadi kendala yang menyebabkan alternator tidak dapat melakukan pengisian. Lalu apa saja penyebab alternator tidak mengisi?
Alternator adalah salah satu komponen pengisian yang memiliki fungsi untuk mengkonversi atau mengubah gerakan menjadi energi listrik yang masih berbentuk bolak balik kemudian disearahkan menjadi arus direct current atau arus searah. Energi listrik ini digunakan untuk mengisi baterai serta memberikan suplai arus listrik ke berbagai komponen listrik pada kendaraan seperti lampu, audio, dan lain sebagainya.
Alternator terdiri dari komponen mekanik dan elektrik. Oleh karena itu sering kali terjadi permasalahan yang menyebabkan kinerja alternator tidak maksimal. Akibatnya dapat menyebabkan alternator tidak mengisi baterai dan mensuplai beban kelistrikan kendaraan.
Kerusakan alternator ini dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Perlu dilakukan pengecekan dan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab alternator tidak mengisi. Untuk lebih jelasnya mengenai penyebab alternator tidak mengisi akan dibahas pada artikel berikut ini.
Penyebab Alternator Tidak Mengisi
Alternator yang tidak dapat melakukan pengisian dapat disebabkan oleh berbagai hal. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pembahasan mengenai penyebab alternator tidak mengisi.
1. Drive Belt Kendor atau Longgar
Drive belt atau V Belt longgar merupakan salah satu penyebab alternator tidak mengisi. V belt yang kendor menyebabkan tenaga putar dari mesin tidak dapat diteruskan secara maksimal ke alternator sehingga tegangan yang dihasilkan belum mampu untuk melakukan pengisian.
V belt kendor dapat terjadi akibat penggunaan yang sudah lama sehingga ukuran V belt bertambah serta tidak dilakukan perawatan seperti penyetelan ulang. Akibat dari v belt yang longgar maka akan terjadi selip. V belt ini menghubugkan putaran dari pulley crankshaft ke pulley alternator. Oleh karena itu apabila timbul selip maka alternator tidak dapat berputar maksimal sehingga tegangan pengisian dibawah standar sehingga tidak dapat digunakan untuk pengisian.
2. Konektor Alternator Kendor atau Rangkaian Kelistrikan Alternator Rusak
Konektor alternator kendor dan rangkaian kelistrikan alternator rusak adalah salah satu penyebab alternator tidak mengisi. Alternator merupakan salah satu komponen kelistrikan sistem pengisian. Oleh karena itu terdapat berbagai socket dan rangkaian kelistrikan yang terhubung pada alternator. Apabila salah satu jaringan kelistrikan alternator ada yang kendor atau rusak maka dapat mempengaruhi kinerja dari alternator sehingga tidak dapat melakukan pengisian.Gangguan atau kerusakan yang sering terjadi adalah konektor kendor, sekering putus, kabel putus, dan berbagai kerusakan lainnya. Meskipun alternator dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik, namun alternator juga membutuhkan arus listrik untuk membangkitkan medan magnet pada rotor coil. Selain itu juga membutuhkan rangkaian kelistrikan untuk menyalurkan dan menjaga suplai arus listrik serta keamanan proses pengisian pada baterai.
3. Short Circuit Pada Rotor dan Stator Alternator
Short circuit pada rotor dan stator alternator adalah salah satu penyebab alternator tidak mengisi. Rotor dan stator merupakan salah satu komponen alternator yang terdiri dari gulungan kawat tembaga yang berfungsi untuk membangkitkan arus litrik dari energi putar dari mesin. Oleh karena itu pada komponen ini sering kali terjadi short circuit atau konsleting akibat posisi kawat gulungan yang tidak tepat.
Apabila timbul short circuit maka rotor tidak mampu menghasilkan medan magnet melalui prinsip elektromagnet. Akibatnya tidak ada perpotongan medan magnet yang akan menghasilkan gaya gerak listrik yang disalurkan ke baterai untuk melakukan proses pengisian.
Apabila timbul short circuit maka rotor tidak mampu menghasilkan medan magnet melalui prinsip elektromagnet. Akibatnya tidak ada perpotongan medan magnet yang akan menghasilkan gaya gerak listrik yang disalurkan ke baterai untuk melakukan proses pengisian.
4. Carbon Brush Sudah Aus
Carbon brush sudah aus atau kotor adalah salah satu penyebab alternator tidak mengisi. Alternator terdiridari komponen mekanik yang berputar dan komponen elektrik. Oleh karena itu perlu mekanisme yang dapat menghubungkan kedua jenis komponen agar dapat bekerja sebagaimana mestinya. Komponen tersebut adalah sikat atau yang lebih dikenal dengan carbon brush.
Apabila terjadi kerusakan pada carbon brush seperti aus atau kotor maka akan menghalangi penerusan arus listrik dari baterai ke rotor coil melalui slip ring. Apabila aliran arus listrik ke rotor coil terhambat maka medan magnet yang dihasilkan akan kecil. Akibatnya arus listrik yang dihasilkan oleh alternator kecil dan tidak dapat digunakan untuk proses pengisian baterai. Hal ini lebih dikenal dengan istilah undercharger atau tegangan alternator dibawah 12 volt.
Apabila terjadi kerusakan pada carbon brush seperti aus atau kotor maka akan menghalangi penerusan arus listrik dari baterai ke rotor coil melalui slip ring. Apabila aliran arus listrik ke rotor coil terhambat maka medan magnet yang dihasilkan akan kecil. Akibatnya arus listrik yang dihasilkan oleh alternator kecil dan tidak dapat digunakan untuk proses pengisian baterai. Hal ini lebih dikenal dengan istilah undercharger atau tegangan alternator dibawah 12 volt.
5. IC Regulator Rusak
IC regulator rusak adalah salah satu penyebab alternator tidak mengisi. IC regulator merupakan salah satu komponen pada alternator yang memiliki fungsi untuk membatasi tegangan alternator yang digunakan untuk proses pengisian dan suplai beban kelistrikan kendaraan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kerusakan pada komponen kelistrikan.
Tegangan output alternator dibatasi kisaran 13,6 - 14,3 volt. Oleh karena itu IC regulator memiliki peranan yang sangat penting pada alternator. Namun sering kali terjadi permasalahan pada IC regulator. Terdapat beberapa kondisi IC regulator pada kendaraan yang mengalami kerusakan yaitu:
Tegangan output alternator dibatasi kisaran 13,6 - 14,3 volt. Oleh karena itu IC regulator memiliki peranan yang sangat penting pada alternator. Namun sering kali terjadi permasalahan pada IC regulator. Terdapat beberapa kondisi IC regulator pada kendaraan yang mengalami kerusakan yaitu:
- Undercharger adalah keadaan dimana tegangan output alternator dibawah 12 volt. Hal ini biasanya diakibatkan oleh penerusan arus listrik dari baterai ke rotor coil yang kecil sehingga medan magnet yang dihasilkan juga lemah. Akibatnya tegangan output alternator tidak dapat digunakan untuk pengisian baterai.
- Overcharger adalah keadaan dimana tegangan output alternator diatas 14.8 volt. Hal ini biasanya disebabkan oleh kerusakan salah satu bagian IC regulator yang berguna untuk menjaga tegangan output alternator meskipun putaran mesin naik. Apabila tegangan output alternator melebihi 14.8 volt maka tidak dapat diteruskan untuk pengisian baterai karena menyebabkan kerusakan baterai dan beban kelistrikan.
- Mati total adalah keadaan dimana IC regulator mati sehingga tidak mampu meneruskan maupun meregulasi tegangan output alternator. Hal ini akan menyebabkan alternator tidak menghasilkan tegangan output untuk pengisian baterai dan suplai beban kelistrikan kendaraan.
6. Pemasangan Sistem Kelistrikan Tambahan Pada Kendaraan Yang Salah
Pemasangan sistem kelistrikan tambahan pada kendaraan yang salah adalah salah satu penyebab alternator tidak mengisi. Pada kendaraan biasanya dipasangi berbagai aksesoris tambaha seperti audio, alarm, dan berbagai beban kelistrikan lainnya. Apabila pemasangan berbagai beban kelistrikan tersebut tidak sesuai maka dapat menyebabkan berbagai kerusakan pada komponen alternator sehingga tidak dapat melakukan pengisian dan mensuplai arus listrik ke beban kelistrikan kendaraan.
Oleh karena itu penambahan aksesoris pada kendaraan diperlukan perhitungan seperti daya atau besarnya beban kelistrikan jangan sampai melebihi kapasitas alternator, pengambilan sumber arus dan ground, dan lain sebagainya. Dengan begitu maka tidak akan timbul kebocoran arus yang menyebabkan accu sering drop dan kerusakan pada alternator.
Oleh karena itu penambahan aksesoris pada kendaraan diperlukan perhitungan seperti daya atau besarnya beban kelistrikan jangan sampai melebihi kapasitas alternator, pengambilan sumber arus dan ground, dan lain sebagainya. Dengan begitu maka tidak akan timbul kebocoran arus yang menyebabkan accu sering drop dan kerusakan pada alternator.
7. Cell Accu atau Baterai Bocor
Selain dari kerusakan alternator, penyebab alternator tidak mengisia adalah kerusakan cell baterai atau accu yang rusak atau sudah bocor. Apabila cell baterai sudah bocor maka mau diisi selama dan sebesar apapun, baterai tidak akan mampu menyimpan arus listrik. Hal ini dapat terjadi akibat umur baterai yang memang sudah lama ataupun overcharging pada baterai. Oleh karena itu diperlukan penggantian baterai.
Diatas merupakan pembahasan mengenai penyebab alternator tidak mengisi. Di perlukan berbagai pemeriksaan untuk mengetahui penyebab alternator tidak mengisi.
0 Response to "Mengenal Berbagai Penyebab Alternator Tidak Mengisi"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.