Pada kendaraan mobil sekarang ini, untuk menambah kenyamanan saat berkendara dari kondisi cuaca yang panas atau dingin dan dari kondisi udara yang kotor serta lembab maka di dalam kendaraan dilengkapi dengan sistem AC.
Sistem AC (Air Conditioner) yang digunakan sebagai pendingin (cooling) yaitu disebut dengan AC pendingin.
Sistem pendinginan AC terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah kompresor AC.
Kompresor AC berfungsi untuk menekan atau memompa refrigerant (freon) agar dapat bersirkulasi ke seluruh sistem AC.
Kompresor AC memanfaatkan putaran dari poros engkol untuk menghasilkan tenaga yang digunakan untuk memompa refrigerant melalui hubungan v-belt dan puli.
Ketika AC tidak dinyalakan maka hubungan antara putaran poros engkol dengan kompresor AC harus diputuskan agar tidak terjadi pendinginan dan ketika AC dihidupkan maka putaran antara poros engkol dan kompresor AC harus dihubungkan.
Untuk memutus dan menghubungkan putaran antara poros engkol dengan kompresor ini maka digunakanlah kopling magnet (magnetic clutch).
Kopling magnet terdiri dari beberapa komponen yaitu stator, rotor dengan pulli, dan plat penekan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Cara kerja kopling magnet
Kopling magnet bekerja dengan menggunakan prinsip elektromagnet yaitu menghasilkan gaya magnet ketika ada arus yang mengalir pada kumparan (coil), magnet yang dihasilkan ini merupakan magnet remanen (tidak permanen).
Apabila ada arus listrik yang dialirkan ke kumparan maka akan timbul kemagnetan. Inti besi yang berada di dalam kumparan tersebut berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
Pada saat saklar AC di On kan maka arus listrik akan mengalir dari baterai menuju ke kumparan sehingga akan timbul kemagnetan.
Kemagnetan yang ditimbulkan oleh kumparan (coil) akan menarik pressure plate (plat penekan) sehingga membuat putaran antara pulli kompresor dan pressure plate terhubung.
Pressure plate dihubungkan dengan kompresor melalaui poros sehingga apabila pressure plate berputar maka kompresor AC juga akan bekerja.
Pada saat saklar AC di Off kan maka arus listrik yang menuju ke kumparan akan terputus sehingga kemagnetan akan hilang.
Ketika kemagnetan menghilang maka pegas pembalik akan menarik pressure plate sehingga pressure plate tidak akan terhubung dengan pulli kompresor. Pada saat ini pressure plate tidak akan ikut berputar bersama pulli kompresor sehingga kompresor AC tidak bekerja.
Ketika terjadi gangguan pada kopling magnet maka dapat mengakibatkan refrigerant tidak akan dipompakan keseluruh sistem sehingga sistem pendingin AC tidak akan hidup walaupun saklar AC di On kan.
Tipe-tipe kopling magnet
Kopling magnet dapat diklasifikasikan sesuai dengan bentuk dari kompresor AC yang digunakan dan jarak mesin, seperti berikut ini :
- Tipe F dan tipe G digunakan untuk kompresor AC tipe crank shaft.
- Tipe R dan tipe P digunakan untuk kompresor AC tipe swash plate dan tipe through vane.
0 Response to "Cara Kerja Kopling Magnet Pada Kompresor AC"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.