Pengertian Voltage Drop (Tegangan Jatuh)

Komponen-komponen seperti lampu, klakson motor listrik dan lain sebagainya agar dapat bekerja maka membutuhkan suatu energi listrik.

Untuk menghubungkan antara sumber listrik dengan beban kelistrikan (misal lampu, klakson dll) maka menggunakan komponen penghubung atau penghantar.

Apabila arus listrik mengalir di dalam suatu sirkuit kelistrikan, dan pada sirkuit tersebut terdapat tahanan listrik di dalamnya maka hal tersebut akan dapat menyebabkan terjadinya penurunan tegangan (voltage drop).

Voltage drop atau tegangan jatuh merupakan selisih antara tegangan yang dikirim (tegangan awal) dengan tegangan yang terkirim (tegangan akhir).

Penyebab terjadinya voltage drop
Terjadinya voltage drop pada suatu rangkaian kelistrikan dapat disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah :
  1. Pemasangan sambungan kabel atau soket yang kurang baik.
  2. Sambungan penghantar kabel yang berkarat, kotor atau terkena oli.
  3. Penggunaan kabel yang terlalu panjang.
  4. Arus listrik yang dibutuhkan besar namun penggunakan kabel dengan ukuran diameter yang terlalu kecil.

Cara mengatasi masalah voltage drop
Terjadinya voltage drop pada suatu rangkaian kelistrikan akan menyebabkan tegangan yang dialirkan ke beban kelistrikan tidak optimal sehingga apabila misal beban kelistrikan adalah lampu maka lampu tersebut tidak akan menyala terang (redup).

Oleh sebab itu, agar tidak terjadi voltage drop pada suatu rangkaian kelistrikan maka dapat di atasi dengan cara :
  1. Sebelum memasang sambungan kabel atau soket, pastikan kondisi penghantar kabel yang akan disambung tersebut dalam keadaan bersih, bebas dari karat, kotor ataupun oli.
  2. Pasang sambungan kabel atau soket dengan baik (kencang).
  3. Hindari pemasangan (instalasi) dengan menggunakan sambungan kabel yang terlalu panjang.
  4. Sesuaikan ukuran diameter kabel dengan besarnya arus listrik yang akan melewati penghantar kabel tersebut.

Perhitungan voltage drop
Bila arus listrik (I) mengalir pada sirkuit kelistrikan dan terjadi penurunan tegangan V1 dan V2 setelah melewati suatu tahanan R1 dan R2 maka penurunan tegangan tersebut dapat dihitung menggunakan rumus hukum ohm.

Perhatikan gambar dibawah ini :

Apabila suatu rangkaian tahanan R1 dan R2 dirangkai secara seri maka arus yang mengalir pada R1 dan R2 adalah sama besar sehingga tegangan pada V1 dan V2 dapat dihitung dengan rumus :
V1 = R1 x I
V2 = R2 x I

Penjumlahan penurunan tegangan tersebut setelah melewati tahanan akan sama besar dengan tegangan sumbernya (Vt).
Vt = V1 + V2

Contoh :
Berapakah penurunan tegangan yang terjadi setelah arus listrik melewati tahanan R1 dan R2 pada sirkuit kelistrikan di bawah ini :

Pertama, cari terlebih dahulu nilai tahanan total dengan rumus :
Rt = R1 + R2 = 2 Ω + 4 Ω = 6 Ω

Kedua, cari arus yang melewati masing tahanan (karena tahanan dirangkai seri maka arus yang melewati tahanan adalah sama besar) dengan rumus :
I = Vt : Rt = 12 volt : 6 Ω = 2 A

Sehingga penurunan tegangan pada R1 dapat dicari dengan rumus :
V1 = R1 x I = 2 Ω x 2 A = 4 volt

Dan penurunan tegangan pada R2 dapat dicari dengan rumus :
V2 = R2 x I = 4 Ω x 2 A = 8 volt

0 Response to "Pengertian Voltage Drop (Tegangan Jatuh)"

Post a Comment

Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.