Penyulfatan pada Baterai atau Accu

Baterai atau sering disebut dengan istilah aki (accu) pada sebuah kendaraan memiliki fungsi untuk menyimpan arus listrik, dan kemudian arus listrik yang tersimpan di dalamnya digunakan sebagai penyedia sumber arus listrik untuk seluruh sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan tersebut.

Kapasitas arus listrik yang tersimpan di dalam baterai akan habis ketika digunakan untuk menyalakan atau menghidupkan beban kelistrikan kendaraan, seperti untuk menyalakan lampu, klakson, washer, wiper, starter dan lain sebagainya.

Selain itu, kapasitas baterai juga dapat habis walaupun tidak digunakan untuk menyalakan beban kelistrikan. Kapasitas listrik baterai yang dapat habis ketika tidak digunakan disebut dengan istilah self discharge.

Self discharge merupakan peristiwa baterai yang akan mengeluarkan atau mengosongkan arus yang tersimpan di dalamnya dengan sendirinya karena disebabkan oleh reaksi kimia di dalam baterai.

Terjadinya pembuangan arus listrik sendiri oleh baterai secara perlahan akan membuat penyulfatan. Penyulfatan sendiri artinya adalah akan terbentuk penumpukkan timbal sulfat (lead sulfates) pada pelat-pelat di dalam baterai tersebut.

Penumpukan timbal sulfar ini lama kelamaan akan menutupi seluruh permukaan pelat-pelat di dalam baterai sehingga baterai tidak dapat menyimpan arus listrik.

Penumpukkan timbal sulfat yang terlalu banyak di dalam baterai akan tidak mudah untuk dihilangkan sehingga baterai harus diganti.

Kadangkala ketika terjadinya penyulfatan pada baterai basah, cairan elektrolit di dalam baterai akan dikuras dan diganti dengan cairan elektrolit yang baru. Namun hal tersebut tidak akan banyak membantu menghilangkan penyulfatan.

Walaupun ketika mengganti cairan elektrolit dengan yang baru, baterai dapat kembali menyimpan arus listrik, namun hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu yang lama (hal ini tergantung dari tingkat kerusakan pelat-pelat baterai) kemudian baterai akan menjadi drop kembali.

Untuk mengatasi agar tidak terjadi penyulfatan pada baterai diantaranya dapat dilakukan dengan cara :
  1. Baterai yang sedang tidak dipakai sebaiknya disimpan pada temperatur yang rendah.
  2. Baterai yang tida terpakai sebaiknya dlakukan perawatan juga dengan cara melakukan pengisian arus (charge). Pengisian daya dilakukan dengan metode pengisian lambat.
  3. Lakukan penambahan pengisian cairan baterai dengan menggunakan air suling, jangan gunakan air sembarangan karena kandungan-kandungan material pada air dapat merusak pelat-pelat baterai.

0 Response to "Penyulfatan pada Baterai atau Accu"

Post a Comment

Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.