Seperti yang kita ketahui sehari - hari bahwa mobil - mobil yang berbobot ringan mengandalkan rem hidrolik ( cairan ) untuk menghentikan atau memperlambat jalannya kendaraan. Namun apakah sistem rem hidrolik masih efektif untuk digunakan pada kendaraan - kendaraan berat ? apa yang perlu digunakan untuk mengehentikan atau memperlambat kendaraan besar tersebut ? simak artikel ini, karena kami akan menjelaskannya kepada kalian.
Rem pneumatik atau sistem rem udara adalah jenis sistem rem yang mengandalkan udara bertekanan untuk menekan piston silinder / S Cam . Piston silinder / S cam akan menekan sepatu atau pad rem sehingga disk/drum rem akan tertekanan dan mengalami penurunan putaran. Sistem rem udara digunakan untuk kendaraan berat seperti truk dan bus.
Mеngара Kеndаrааn Bеrаt Mеmbutuhkаn Sіѕtеm Rеm Udаrа ?
Seperti yang telah kita singgung diatas bahwa setiap kendaraan mempunyai beban yang berbeda sehingga hal ini harus disesuaikan dengan jenis rem yang digunakan. Beriktu beberapa alasan mengapa kendaraan berat harus menggunakan jenis rem angin.
1. Beban antara kendaraan kecil dengan kendaraan besar adalah berbeda, sehingga gaya pengereman yang dibutuhkan juga harus sesuai. Pada dasarnya kendaraan berat memerlukan tenaga yang lebih untuk menghentikan atau memperlambat jalannya kendaraan.
2. Ketika kita berbicara mengenai kendaraan kecil, maka rem jenis hidrolik sangat efisien dalam pengaplikasiannya. Ini karena secara bentuk, jenis kendaraan kecil lebih pendek sehingga tidak akan berpengaruh besar terhadap sistem hidrolik. Berbeda dengan kendaraan berat yang mempunyai dimensi lebih panjang, sehingga ini memerlukan perhatian khusus.
3. Sistem rem hidrolik mutlak mengandalkan fluida untuk menekan piston. Jika terjadi kebocoran sedikit saja maka secara otomatis sistem akan bocor dan piston tidak akan bekerja yang berdampak pada tidak bekerjanya sistem ini. Ini sangat membahayakan keselamatan. Namun berbeda dengan sistem rem angin, karena ia mengandalkan kompresor udara yang bekerja secara otomatis untuk mensuplay udara bertekanan.
4. Untuk meningkatkan daya pengereman pada jenis rem hidrolik maka solusinya adalah memperbesar dimensi komponen - komponennya seperti master silinder, piston rem, pipa dan lain-lain. Ini sungguh sangat tidak efisien jika diterapkan pada bus. Dengan mengandalkan rem angin maka pabrikan tidak perlu memperbesar komponen - komponen sistem rem yang berkaitan.
5. Untuk menjamin keamanan dan efisiensi, pemerintah telah membuat regulasi tentang penggunaan rem udara untuk kendaraan - kendaraan berat.
Kоmроnеn - kоmроnеn rеm аngіn
Fungsi komponen - komponen utama pada sistem rem angin :
1. Cоmрrеѕѕоr berfungsi menghisap udara dari udara bebas yang nantinya disalurkan ke tangki penyimpanan. Compressor digerakkan oleh bantuan puli yang diputar oleh mesin.
2. Aіr Drіуеr berfungsi Ini sebagai perangkat yang digunakan untuk menghilangkan kadar air dari udara yang berasal dari atmosfer untuk mencegah saluran dan penyimpanan udara dari kondensasi air yang dapat menyebabkan kegagalan rem seperti pada musim dingin karena pembekuan air yang terkondensasi dapat menyebabkan karat.
3. Aіr Rеѕеrvоіr Tаnk berfungsi sebagai tangki yang digunakan untuk menyimpan udara bertekanan yang dikirim oleh kompresor, penyimpanan udara pada tangki ini selalu memiliki jumlah udara terkompresi yang cukup sehingga rem dapat bekerja beberapa kali dan juga mencegah kegagalan rem ketika kompresor udara menunjukkan kegagalan fungsi.
4. Exhаuѕt Pоrt berfungsi sebagai saluran pembuangan udara yang berlebih ketika pedal rem ditekan.
5. Brаkе Chаmbеr / Slаk аdjuѕtеr berfungsi sebagai aktuator yang merubah tekanan angin menjadi gaya gerak yang menggerakkan S cam untuk menekan tromol rem.
6. Brаkе Vаlvе berfungsi sebagai katup yang bekerja membuka dan menutup yang mekanismenya tersambung dengan pedal rem.
Cаrа Kеrjа Rеm Angіn
Pada saat pengemudi menghidupkan mesin maka kompresor rem akan bekerja. Ini karena kompresor tersebut digerakkan oleh mesin yang selanjutnya kompresor akan menghisap udara dari atmosfer. Udara yang terhisap oleh kompressor akan disalurkan ke tangki udara, yang mana pada tangki tersebut selalu akan terisi dengan tekanan udara yang maksimal.Namun sebelumnya, angin tersebut melalui air driyer yang berfungsi mengeringkan udara untuk mencegah masuknya uap air.
Ketika pedal rem ditekan oleh pengemudi maka katup rem akan terbuka yang mana hal ini akan mengalirkan udara bertekanan yang berasal dari tangki udara untuk menuju brake chamber. Pada brake camber, tekanan pneumatic akan dirubah menjadi gaya mekanis yang akan menggerakkan S cam. Gerakan S cam akan mengakibatkan sepatu rem mengembang dan menekan tromol rem. Akibatnya putaran roda akan berkurang atau bahkan berhenti.
Untuk lebih jelas cara kerja mekanisme rem angin, lihat pada video animasi dibawah ini.
Demikian penjelsan dari kami mengenai dаѕаr-dаѕаr саrа kеrjа rеm аngіn раdа mоbіl. Ini ada
0 Response to "Dasar- Dasar Cara Kerja Air Brake ( Rem Angin ) Pada Mobil"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.