Analisis Kerusakan Rem ABS Sepeda Motor bertujuan untuk memberi tahu pengendara jika ada kegagalan fungsi pada sistem rem ABS. Jika terjadi kerusakan pada sistem rem ABS, lampu indikator ABS akan menyala atau menunjukkan kode kerusakan. Dalam kondisi normal, lampu indikator ABS akan mati ketika motor telah digunakan melewati kecepatan 10 km/jam. Lampu indikator ABS menyala akibat adanya pendeteksian kerusakan. Kerusakan dapat dideteksi karena sistem rem ABS dilengkapi dengan self diagnosis system. Self diagnosis system dimulai ketika kunci kontak dalam posisi ON dan ketika kecepatan kendaraan naik kira-kira di atas 10 km/jam. Kondisi sistem rem ABS dan jalannya kendaraan terus- menerus di monitor hingga kunci kontak diputar ke OFF. ABS control unit akan menerima sinyal-sinyal dan mendeteksi apakah sistem rem ABS berfungsi dengan normal. Jika ABS control unit mendeteksi sebuah masalah, lampu indikator ABS akan berkedip atau menyala secara terus-menerus untuk memberikan informasi ke pengendara tentang adanya masalah. Selain itu, ABS control unit juga akan menghentikan fungsi sistem rem ABS dan beralih kembali ke pengoperasian sistem rem secara manual.
Masalah-masalah yang bukan disebabkan oleh kegagalan sistem rem ABS, seperti piringan cakram dan kampas rem yang aus tidak dapat dikenali oleh sistem diagnosis ABS. Lampu indikator ABS mungkin akan berkedip dalam kondisi tekanan ban tidak tepat, ban yang terpasang tidak sesuai dengan rekomendasi untuk sepeda motor, ukuran ban tidak sesuai, serta adanya deformasi pada roda atau ban.
Lampu indikator ABS mungkin juga akan berkedip karena faktor kegagalan fungsi sementara. Kondisi ini dialami ketika kendaraan pada kondisi-kondisi tertentu, antara lain sepeda motor terus-menerus dijalankan di atas jalan yang tidak rata, hanya salah satu roda depan atau belakang yang berputar, satu roda terangkat dari tanah untuk waktu yang lama, dan ABS control unit mengalami gangguan gelombang radio yang sangat kuat (gangguan elektromagnetik).
Informasi masalah pada sistem rem ABS bisa diketahui menggunakan diagnostic tool atau juga disebut scanner tool. Sepeda motor dengan sitem rem ABS akan dilengkapi dengan Data Link Connector (DLC). Dengan menghubungkan DLC dan diagnostic tool, informasi kerusakan akan diketahui melalui tulisan secara langsung di layar yang ada pada diagnostic tool.
Selain menggunakan diagnostic tool, informasi kerusakan juga bisa memanfaatkan konektor khusus pada sepeda motor yang umumnya disediakan oleh pabrik. Letak konektor ini berbeda-beda pada masing-masing pabrik. Dengan menghubungkan terminal- terminal kabel dari konektor menggunakan kabel jumper (kabel penghubung), kode kerusakan dapat dilihat dengan membaca kode kedipan pada lampu indikator ABS yang terletak pada dashboard sepeda nmotor. Perlu diperhatikan, saat pemasangan kabel jumper, posisi kunci kontak harus dalam kondisi OFF. Terminal-terminal pada konektor harus dihubungkan dengan kabel jumper yang mana tiap pabrikan mempunyai standar masing-masing dan dapat dilinatpada buku manualnya.
Lampu indikator ABS menunjukkan kode masalah dengan cara memberikan sejumlah kedipan saat konektor ABS dihubungkan dengan kabel jumper. Lampu indikator ABS mempunyai dua jenis kedipan, yaitu kedipan panjang dan kedipan pendek. Kedipan panjang berlangsung selama 1,3 sekon, sedangkan kedipan pendek selama 0,3 sekon. Jika tiga kedipan panjang terjadi, disusul oleh dua kedipan pendek, kode masalah adalah 32 (tiga kedipan panjang 30 kedipan, dua kedipan pendek = 2 kedipan).
Kedipan lampu indikator ABS |
Kode kedipan inilah yang dicatat dan dicocokkan dengan informasi yang ada pada buku manual terkait kerusakan yang terjadi. Sebagai contoh, berikut merupakan kode kedipan lampu indikator ABS pada sepeda motor Honda CBR 250.
Berikur adalah kode masalah pada sistem rem ABS dan indikasi area ganguan:
Kode masalah 11
Rangkaian wheel speed sensor depan tidak bekerja dengan baik, indikasi area ganguan pada wheel speed sensor atau kabel yang berhubungan
Rangkaian wheel speed sensor depan tidak bekerja dengan baik, indikasi area ganguan pada wheel speed sensor atau kabel yang berhubungan, Gangguan elektro-magnetik
Rangkaian wheel speed sensor belakang tidak bekerja dengan baik, indikasi area ganguan pada wheel speed sensor atau kabel yang berhubungan
Rangkaian wheel speed sensor belakang tidak bekerja dengan baik, indikasi area ganguan pada wheel speed sensor, pulser ring atau kabel yang berhubungan, Gangguan elektro-magnetic
Rangkaian wheel speed sensor belakang tidak bekerja dengan baik, indikasi area ganguan pada wheel speed sensor, pulser ring atau kabel yang berhubungan,Gangguan elektro-magnetic
Pulser ring belakang, indikasi area ganguan pada pulser ring atau kabel yang berhubungan
Solenoid valve tidak bekerja dengan baik (ABS modulator), indikasi area ganguan pada solenoid valve
Roda depan mengunci, indikasi area ganguan pada kondisi pengendaraan
Roda depan mengunci (Wheelie), indikasi area ganguan pada kondisi pengendaraan
Roda belakang mengunci, indikasi area ganguan pada kondisi pengendaraan
Motor mengunci, indikasi area ganguan pada motor pompa (ABS modulator) atau kabel yang berhubungan, Sekring (30A) ABS MOTOR
Motor mati terus (stuck off), indikasi area ganguan pada motor pompa (ABS modulator) atau kabel yang berhubungan, Sekring (30A) ABS MOTOR
Motor hidup terus (stuck on), indikasi area ganguan pada motor pompa (ABS modulator) atau kabel yang berhubungan, Sekring (30A) ABS MOTOR
Fail-safe relay tidak bekerja dengan baik, indikasi area ganguan pada fail-safe relay (ABS modulator) atau kabel yang berhubungan, Sekring (30A) ABS FAIL SAFE
Rangkaian daya/Voltase terlalu rendah, indikasi area ganguan pada voltase pemasukan (terlalu rendah), Sekring (10A) ABS ECU
Kode masalah 62
Rangkaian daya/Voltase terlalu tinggi, indikasi area ganguan pada voltase pemasukan (terlalu tinggi)
Ban tidak bekerja dengan baik, indikasi area ganguan pada ukuran ban
Kode masalah 81
ABS control unit, indikasi area ganguan pada ABS control unit tidak bekerja dengan baik (ABS modulator)
Perawatan Rem ABS Sepeda Motor
0 Response to "Analisis Kerusakan Rem ABS Sepeda Motor"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.