Prinsip kerja dari sistem rem ABS, yaitu ketika pengendara sepeda motor melakukan pengereman, kampas rem akan menekan laju roda melalui piringan rem. Sensor kecepatan roda akan membaca kecepatan putaran roda. Jika roda belakang dan depan mempunyai kecepatan yang berbeda atau salah satu roda bahkan terkunci (lock), sensor kecepatan putaran roda akan memberikan informasi ke ABS control unit. Selanjutnya, ABS control unit akan memberikan sinyal ke solenoid valve yang akan mengatur tekanan minyak rem yang ada di caliper untuk dikurangi sehingga piston rem akan sedikit mengendurkan tekanannya pada piringan rem dan roda kembali berputar. Sebaliknya, tekanan minyak rem akan kembali dinaikkan dan piston rem akan kembali memberi tekanan pada kampas rem sehingga mencekam piringan rem setelah beberapa saat penguncian roda berkurang. Proses menaikkan dan menurunkan tekanan minyak rem serta mencengkeram, kemudian melepas piringan rem berlangsung secara cepat dan bergantian sekitar 15-50 kali per detik.
Pada sistem rem ABS, control unit juga akan melaksanakan prestart self diagnosis untuk memeriksa semua sistem bekerja dengan normal. Proses ini dilakukan pada saat kunci kontak dinyalakan sampai dengan sepeda motor mencapai kecepatan 10 km/jam. Proses self diagnosis ini ditandai dengan lampu indikator ABS yang ada di panel akan tetap menyala. Setelah sepeda motor mencapai kecepatan lebih dari 10 km/jam dan seluruh sistem bekerja dengan normal, lampu indikator akan mati secara otomatis. Pada saat ABS control unit mendeteksi adanya masalah, ABS control unit akan memerintahkan indikator untuk berkedip atau menyala secara terus-menerus. ABS control unit juga akan menghentikan fungsi sistem rem ABS dan beralih kembali ke pengoperasian rem konvensional.
Perbedaan rem dengan ABS dan tidak ABS |
Gambar warna merah adalah sepeda motor yang tidak menggunakan sistem rem ABS dan gambar biru menggunakan sistem rem ABS.
Dapat dilihat pada Gambar merah, menggambarkan pengendara motor dengan sepeda motornya yang tidak menggunakan sistem rem ABS. Saat melakukan pengeraman di atas jalanan aspal yang rata, dan terjadi pengereman mendadak (panic brake) yang membuat roda sepeda motor akan sulit untuk dikendalikan, terkunci, dan sliding serta terjadi kecelakaan.
Gambar biru pengendara motor dengan sepeda motor yang menggunakan sistem rem ABS. Saat melakukan pengeraman di atas jalanan aspal yang rata dan mengalami pengeraman mendadak, sensor ABS bekerja sehingga roda sepeda motor dapat dikendalikan dan dapat menikung dengan baik.
Baca Juga :
Perawatan Rem ABS Sepeda Motor
0 Response to "Cara Kerja Sistem Rem ABS Sepeda Motor"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.