no fucking license
Bookmark

Fungsi rem ABS sepeda motor

Fungsi rem ABS sepeda motor digunakan untuk meningkatkan keselamatan saat berkendara terutama saat kondisi pengereman yang mendadak. Saat menggunakan sepeda motor, terkadang pengendara mengalami kejadian yang mengharuskan melakukan pengereman secara mendadak. Respons yang sering dilakukan adalah menarik handel rem sekuat-kuatnya. Jika ini terjadii pada jalan licin atau menikung, roda sepeda motor akan sulit untuk dikendalikan, terkunci, dan sliding. Tujuan yang sebelumnya untuk menghentikan laju kendaraan malah berakibat fatal dan risiko terjadi kecelakaan akan meningkat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkanlah teknologi Anti-lock Braking System (ABS). Pada pembahasan ini, Anda akan mempelajari mengenai prinsip kerja

Pengertian Anti-lock Braking System (ABS)

Anti-lock Braking System (ABS) dapat diartikan sebagai rem Lanti-terkunci. Teknologi pada pengereman ABS mengatur agar tidak terjadi penguncian roda saat dilakukan pengereman mendadak (panic brake) karena pengendara menarik handel rem atau menginjak pedal rem secara penuh. Teknologi Anti-lock Braking System (ABS) pertama kali dirancang oleh French Automobile and Aircraft Pioneer pada tahun 1929 dengan tujuan menghentikan pesawat terbang. ABS dikembangkan kembali oleh Dunlop's Maxaret System tahun 1950-an. Penerapan pada sepeda motor baru dilakukan pada tahun 1958 oleh Royal Enfeld.

Penggunaan teknologi ABS dapat mengurangi risiko kecelakaan. Menurut Insurance Institute for Highway Safety (1IHS), jumlah kecelakaan yang terjadi 37% lebih banyak pada sepeda motor non-ABS. Penggunaan ABS juga membuat rem lebih kuat mencekam terutama pada jalan aspal mendatar, lebih baik dalam pengendalian kendaraan, roda tidak mengunci, dan membuat jarak pengereman lebih baik. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari sistem pengereman ABS.

1. Kelebihan Rem ABS pada Motor

a. Menggunakan sistem komputer sehingga lebih canggih daripada sistem rem lainnya.

b. Dapat digunakan untuk melakukan pengereman secara mendadak.

c. Cocok untuk motor racing karena dapat melakukan pengereman pada kondisi jalan yang licin.

d. Lebih aman karena proses pelepasan piringan remnya berlangsung secara cepat dan bergantian.

 2. Kekurangan Rem ABS pada Motor

a. Pada jalan berbatu atau tidak rata, kerja rem ABS menjadi kurang optimal. Kendaraan sulit berhenti dan kadang berbunyi mengeruk jika teknologi ABS digunakan pada jalan berkerikil atau tidak rata.

b. Kurang cocok digunakan untuk freestyle sepeda motor seperti stoppie.

c. Pengereman tidak dapat dilakukan pada jarak dekat.

d. Sistem rem ABS tidak akan bekerja optimal jika sensor terkena air atau basah.

 Di Indonesia, penggunaan teknologi sistem rem ABS sepeda motor mulai digalakkan akhir-akhir ini. Sepeda motor yang sudah menggunakan teknologi ABS di antaranya Honda CBR 250 RR, Honda PCX 150 ABS, Yamaha NMax ABS, Yamaha Aerox 155 VVA, S-Version, Yamaha Lexi 125 ABS, Yamaha FreeGo 125, Kawasaki Ninja 250 ABS, Suzuki GSX-R150, KTM Duke 200, KTM RC 250, Piaggio Medley ABS, dan Piaggio Liberty ABS.

B) Jenis-jenis Sistem Rem ABS pada Sepeda Motor

Secara umum, ada tiga jenis sistem rem ABS yang digunakan pada sepeda motor, yaitu jenis ABS satu channel, ABS dua channel, dan ABS tiga channel. ABS satu channel terpasang pada salah satu roda saja, umumnya pada roda depan. ABS satu channel umumnya diaplikasikan pada sepeda motor berkapasitas mesin kecil. Untuk ABS dua channel bekerja pada dua roda, yaitu roda depan dan belakang. Pada umumnya, ABS dua channel digunakan pada sepeda motor dengan kapasitas mesin menengah sampai besar. ABS tiga channel merupakan sistem rem ABS dua channel yang dikombinasikan dengan fitur lainnya, seperti CBS (Combi Brake System) pada Honda. ABS tiga channel diaplikasikan pada sepeda motor dengan kapasitas mesin besar.

C Komponen-komponen Sistem Rem ABS

istem rem ABS didukung oleh berbagai komponen antara lain sensor kecepatan roda, ABS modulator, ABS pump, reservoir tank, solenoid valve, ABS control unit, warning lamp (lampu indikator), Proportional Control Valve (PCV), dan delay valve.

Fungsi rem ABS sepeda motor digunakan untuk meningkatkan keselamatan saat berkendara terut Fungsi rem ABS sepeda motor

1. Sensor Kecepatan Roda (Wheel Speed Sensor)

Komponen ini disebut juga dengan wheel speed sensor atau sensor ABS. Sensor kecepatan roda bekerja mendeteksi kecepatan roda, kemudian memberikan data tersebut ke ABS control unit. Prinsip kerja sensor kecepatan roda, yaitu dengan memanfaatkan induksi elektromagnet antara roda bergerigi dan pick-up coil. Jumlah sensor ini disesuaikan dengan jenis ABS dan jumlah roda sepeda motor yang ada. Bagian ini terdiri atas sensor dan rotor.

 2. ABS Modulator/Hydraulic Unit

ABS modulator merupakan komponen yang berfungsi menyalurkan tekanan rem yang sesual ke roda dan mengendalikan tekanan minyak rem melalui aktuator pada silinder roda.

 3. ABS Pump

ABS pump bekerja berdasarkan sinyal yang diterima dari ABS control unit. ABS pump akan mengatur tekanan minyak rem (fluida) pada saat sistem rem bekerja. Tekanan minyak. rem akan ditambah atau dikurangi, sesuai dengan perintah ABS control unit. ABS pump menggunakan motor listrik.

 4. Reservoir Tank

Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara minyak rem. Pada reservoir tank, terdapat jendela untuk melihat ketinggian minyak rem.

 5. Solenoid Valve

Solenoid valve merupakan katup yang berfungsi mengatur (membuka atau menutup) saluran minyak rem antara master silinder rem dan caliper. Solenoid valve bekerja dengan adanya gaya pegas. Jika terdapat sinyal arus listrik dari ABS control unit, solenoid valve akan terbuka atau tertutup. Ada dua tipe solenoid valve, yaitu solenoid valve tipe IN dan OUT. Solenoid valve tipe IN akan menutup saluran ketika ada arus dari ABS control unit dan terbuka ketika tidak ada arus. Sementara itu, solenoid valve tipe OUT akan membuka saluran ketika ada arus dari ABS control unit dan tertutup ketika tidak ada arus.

 6. ABS Control Unit

ABS control unit merupakan pusat pengolah data dari sistem rem ABS. ABS control unit akan menerima sinyal pulsa dan data terkait jumlah putaran dari sensor kecepatan roda. Selanjutnya, data tersebut diolah untuk diteruskan ke solenoid valve agar membuka atau menutup. Data dari sensor kecepatan roda juga digunakan untuk mengoperasikan ABS pump. Selain itu, ABS control unit juga mempunyai fungsi diagnosis diri dan mempunyai fungsi aman dari sistem kegagalan.

7. Warning Lamp (Lampu Indikator)

Komponen ini terletak di panel depan sepeda motor yang berfungsi memberikan informasi jika ada kerusakan pada sistem rem ABS.

8. Proportional Control Valve (PCV)

Komponen ini ada pada sepeda motor yang menggunakan dua atau tiga channel. Pada pengereman normal, tekanan minyak rem akan dipindahkan ke caliper depan dan belakang. Namun, Jika pengendara sepeda motor melakukan pengereman darurat serta menarik handel rem secara maksimal, PCV akan bekerja. Komponen ini akan mengatur tekanan minyak rem pada calper rem depan lebih besar dibandingkan tekanan minyak rem pada caliper rem belakang

9. Delay Valve

Delay valve adalah komponen yang akan mengatur tekanan hidraulik yang dihasilkan oleh pedal atau handel rem dan menjalankan rem depan.

Baca Juga :

Perawatan Rem ABS Sepeda Motor

Analisa Kerusakan Rem ABS Sepeda Motor

Cara Memperbaiki Rem ABS Sepeda Motor

Post a Comment

Post a Comment

Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.