SISTEM PENGAPIAN (IGNITION SYSTEM)
Sistem pengapiam berfungsi menghasilkan listrik bertegangan tinggi untuk menyalakan busi. Komponen sistem pengapian ini terdiri atas busi, koil, magnet, dan pemutus arus (platina atau CD) ada tiga sistem pengapian yang biasa digunakan pada sepeda motor, yaitu :
1. Sistem pengapian magnet dengan pemutus arus platina.
2. Sistem pengapian dengan batere (aki).
3. SIstem pengapian magnet dengan CDI.
Sistem Pengapian Magnet dengan Platina
Magnet yang digunakan pada sistem ini berfungsi juga sebagai roda penerus, Sehingga disebut juga flywheel magneto. Rotor sebagai tempat magnet dipasang pada poros engkol. Bila rotor berputar maka garis-garis gaya magnetnya berubah dan terbangkitlah arus listrik pada Koil.
Gambar Sistem pengapian magneto AC (flywheel magneto) |
Pada dasarnya sistem pengapian magneto (flywheel magneto) termasuk sistem pengapian AC (arus bolak-balik). Pada sistem pengapian AC ini, koil penyalaan ditempatkan terpisah dengan rotor magnetnya, Hal ini memungkinkan dapat dipasang koil penyalaan berkapasi- tas besar dan cocok dipakai pada sepeda motor dengan mesin berkecepatan tinggi atau berkompresi tinggi.
Gambar diatas memperlihatkan rangkaian kabel-kabel sistem pengapian AC. Saat rotor berputar, bagian magneto harus menghasilkan bunga api pada busi di akhir langkah kompresi. Untuk itu, magneto dikonstruksi sedemikian sehingga bekerja singkron dengan platina (pemutus arus). kondensor, dan koil pengapian.
Gambar rangkaian sistem pengapian AC (saat platina tertutup) |
Pada gambar diatas tampak bahwa titik kontak platina tertutup dan arus yang dihasilkan koil primer mengalir melalui titik kontak platna itu, sehingga tidak mempengarahi koil penyalaan dan busi tidak menghasilkan bunga api. Tetapi ketika titik kontak platina terbuka lihat gambar, arus yang dihasilkan koil primier seketika mengalir ke koil pengapian. Koil pengapian yang memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder seketika menginduksi listrik menjadi bertegangan tinggi dan menghasilkan bunga api pada busi. Kondensor yang dipasang paralel dengan platina, berfungsi mencegah terjadi loncatan api pada platina yang dapat menyebabkan platina terbakar (leleh). Di samping itu. berfungsi juga untuk mempercepat pemutusan arus pada kumparan primer pada koil pengapian sehingga tegangan induksi pada kumparan sekunder menjadi lebih tinggi
Gambar Rangkaian sistem pengapian AC (saat platina terbuka) |
Sepeda motor yang menggunakan sistem pengapian di alas, umumnya Sekaligus dilengkapi dengan rangkaian untuk mengisi aki, Sepert ditunjukan pada gambar dalam hal ini fungsi aki hanya untuk penerangan dan instrumen seperti Klakson, lampu tanda belok, dan instrumen lainnya. Ada juga yang digunakan untuk menyalakan motor starter. Pada siang hari, arus dari koil lampu pada magneto digunakan untuk mengisi aki. Sedangkan pada malam hari, koil lampu selain untuk mengisi aki Sekaligus Juga untuk penerangan. Arus yang dihasilkan koil lampu adalah arus AC, sedangkan untuk mengisi aki harus arus DC. Oleh karena itu, arus dari koil lampu harus diubah menjadi arus DC melalui rectifier.
Spark Advancer (Pemaju Pengapian)
Sistem pengapian magneto umumnya dilengkapi dengan spark advancer yang dipasang pada rotor, Spark advancer bekerja secara otomatis mengubah-ubah saat pengapian pada setiap perubanan kecepatan mesin. Adanya keterlambatan saat pengapian ketika mesin berkercepatan tinggi, dapat ditanggulangi (dimajukan) oleh spark advancer ini. Alat 1ni terdiri atas dua bobot governor dan dua pegas. Waktu kecepatan mesin bertambah, bobot tersebut terlempar keluar melawan pegas, dan ini menyebabkan cam bertambah maju.
0 Response to "Sistem Pengapian Magnet AC Pada Sepeda Motor"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.