Dilansir dari Analisadaily, minggu 29 Mei 2016 yang memberitakan bahwa lembaga Kesehatan dunia dibawah naungan PBB ( WHO ) baru-baru ini merilis The Global Report on Road Safety kembali menampilkan angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang tahun di 180 negara.
Seperti tahun sebelumnya, tidak mengejutkan memang melihat nama Indonesia berada di daftar ini, mengingat banyaknya pengendara yang kerap kali kedapatan melakukan pelanggaran lalu lintas.
Faktanya Indonesia menjadi negara ketiga di Asia di bawah Tiongkok dan India dengan total 38.279 kematian akibat kecelakaan lalu lintas.
Secara data, negeri kita menduduki peringkat ketiga, namun jika dilihat dari presentase statistik dari jumlah populasi, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan kematian 0,015 persen.
Begitu juga, dikutip dari laman Coconuts Singapore, minggu ( 29/05/2016 ), WHO juga merilis data bahwa regulasi lalu lintas di Indonesia tidak begitu tegas mengatur praktik pengaturan dalam berkendara, mengemudi di saat mabuk, memakai helm, penggunaan sabuk pengaman dan keamanan anak selama berkendara. Sebagai orang Indonesia, tentunya, apa yang di benak kita ketika membaca data ini??
Indonesia, belum bisa membebaskan diri dari " darurat " kecelakaan lalu lintas, bahwa ketidaktertiban dan semrawutnya pengaturan yang menyebabkan banyaknya nyawa melayang di jalan. Data dari ( Anev ) laka lantas 2015- 2016 mengungkapkan, angka kecelakaan pada tahun ini mencapai 125 kejadian dengan korban meninggal mencapai 30 jiwa, dan kerugian material Rp. 387.500.000.
Tingginya angka kecelakaan ini merenggut usia produktif (15-44 ) di angka 48 persen kematian.
Penyumbang kematian nomor dua adalah kecelakaan lalu lintas, setelah stroke, lalu jantung, kanker, dan diabetes melitus.
Bagi pengguna jalan dan kendaraan, teruslah berhati-hati saat berkendara. Jangan ngebut, jangan bergurau di jalan, jangan memakai Hp, perhatikan saat berbelok, kecelakaan mengintai di setiap kelengahan...!! Salam Motovlog...
Post a Comment