Mengenal Compression Tester (Fungsi, Komponen, Cara Menggunakan)

Compression Tester - Compression tester adalah salah satu alat ukur pneumatik yang banyak digunakan pada kendaraan. Fungsi compression tester adalah alat ukur yang memiliki fungsi untuk mengetahui besarnya kompresi pada kendaraan. Besar kecilnya hasil pengukuran kompresi dapat digunakan untuk menentukan kondisi mesin apakah perlu perbaikan atau tidak.

Compression tester terdiri dari beberapa bagian atau komponen. Bagian compression tester terdiri dari manometer, pressure release button, dan selang penghubung. Berbagai bagian compression tester tersebut memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda. Hal tersebut untuk menunjang fungsi compression tester.

Tekanan kompresi sangat menentukan kondisi kerja mesin. Apabila tekanan kompresi dibawah standar maka dapat menyebabkan berbagai masalah. Begitu juga sebaliknya, apabila berlebihan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan. Oleh karena itu diperlukan peralatan yang dapat mengukur tekanan kompresi pada ruang bakar.

Pada umumnya, bengkel hanya menggunakan cara konvensional untuk mengukur tekanan kompresi yaitu dengan memasukkan jari tangan ke lubang busi dan merasakan tekanan ruang bakar. Namun cara ini tentunya tidak efektif untuk mengetahui kondisi tekanan kompresi pada mesin. Oleh karena itu dibuatlah compression tester yang memiliki cara penggunaan yang cukup mudah.

Cara menggunakan compression tester tinggal mengulirkan selang pada lubang busi sampai rapat. Kemudian starter sampai manometer menunjukan angka tertingi. Untuk mengulangi pengukuran tinggal menekan release button untuk mengembalikan manometer ke angka awal. Dari hasil pengukuran tersebut dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi mesin.

Mengingat compression tester memiliki peranan yang penting maka perlu dipelajari berbagai hal. Apa fungsi compression tester? Apa saja bagian atau komponen compression tester? Bagaimana cara menggunakan compression tester? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini.

Fungsi Compression Tester

Fungsi compression tester adalah untuk untuk memeriksa dan mengetahui seberapa besar nilai tekanan kompresi yang dihasilkan pada sebuah silinder mesin. Hasil dari pengukuran tekanan kompresi silinder mesin ini dapat digunakan untuk mendiagnosa kondisi mesin kendaraan. Apabila hasil pengukuran tekanan kompresi dibawah atau diatas standar maka perlu dilakukan pemeriksaan karena dapat menimbulkan berbagai kerusakan.

Pada compression tester terdapat manometer yang dapat menunjukan hasil pengukuran tekanan kompresi. Tekanan kompresi ditunjukan dengan satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Hasil pengukuran tersebut kemudian dibandingkan dengan kondisi standar yang ada. Kendaraan memiliki standar tekanan kompresi yang berbeda-beda mulai dari 9-14 untuk mesin bensin dan 15-25 untuk mesin diesel.
 salah satu alat ukur pneumatik yang banyak digunakan pada kendaraan Mengenal Compression Tester (Fungsi, Komponen, Cara Menggunakan)

Bagian Compression Tester

Compression tester terdiri dari beberap bagian atau komponen. Setiap komponen atau bagian dari compression tester memiliki peranan atau tugas yang dapat menunjang fungsi compression tester. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan bagian compression tester.

1. Manometer

Manometer, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk menunjukan hasil pengukuran tekanan kompresi pada sebuah silinder mesin. Manometer terdiri dari skala pengukuran yang berbeda-beda mulai dari satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Selain itu terdapat jarum penunjuk.

2. Cover

Cover, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk melindungi komponen manometer dari kerusakan yang diakibatkan benda dari luar.

3. Selang Penghubung

Selang penghubung, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungi untuk menghubungkan antara manometer dengan silinder melalui lubang busi. Ada beberapa tipe selang penghubung yaitu ada yang memiliki ulir yang dapat dipasang pada ulir pada lubang busi, namun ada juga yang memerlukan penekanan agar hasil pengukuran dapat maksimal.

4. Pressure Release Button

Pressure release button, merupakan salah satu bagian compression tester yang memiliki fungsi untuk menghilangkan tekanan pada compression tester. Dengan menekan pressure release button maka angka hasil pengukuran yang terdapat pada manometer akan kembali ke angka nol.

Cara Penggunaan Compression Tester

Terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan ketika menggunakan compression tester. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan cara penggunaan compression tester.
  1. Menyalakan mesin hingga mencapai suhu kerja mesin. Tujuannya adalah agar didapatkan hasil pengukuran kompresi yang optimal sesuai dengan kondisi mesin. Pada saat mesin dalam kondisi panas, maka piston ring sudah sepenuhnya mekar, dan oli pelumas sudah melumasi seluruh bagian mesin. Dengan begitu maka tekanan kompresi yang diukur maksimal atau yang paling optimal.
  2. Mematikan mesin. Setelah mesin mencapai kondisi suhu kerja maka matikan mesin. Hal ini dikarenakan posisi pengukuran tekanan kompresi harus dalam kondisi mesin mati.
  3. Melepas saluran atau socket bahan bakar yang menuju ke injector. Hal ini berguna agar tidak ada bahan bakar yang dibuang ketika dilakukan proses pengukuran tekanan kompresi sehingga lebih efisien.
  4. Melepas kabel tegangan tinggi busi dan koil pengapian. Hal ini berguna agar tidak terjadi proses pengapian atau pembakaran pada saat mesin distarter untuk mengukur tekanan kompresi.
  5. Melepas semua busi dari lubang busi. Hal dilakukan agar tidak terjadi proses pengapian atau pembakaran pada saat mesin di starter. Selain itu untuk mengurangi beban mesin pada silinder lain apabila mesin lebih dari satu silinder.
  6. Memasang compression tester ke lubang busi. Memasang selang penghubung ke ulir pada lubang busi. Kencangkan secukupnya menggunakan tenaga tangan saja agar tidak merusak ulir. Selain itu memastikan tidak adanya kebocoran kompresi dari lubang busi.
  7. Menekan pedal gas penuh. Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi udara masuk kedalam intake manifold dalam kondisi maksimal.
  8. Menstarter mesin selama 10-15 detik. Hal ini dilakukan agar tidak merusak bagian dari sistem starter ataupun sistem mesin lainnya. Selain itu starter 10-15 detik atau sampai 250 rpm berguna agar hasil pengukuran tekanan kompresi optimal.
  9. Membaca nilai tekanan kompresi yang ditunjukan oleh manometer. Hasil pengukuran tekanan kompresi dapat dibaca pada skala yang ditunjukan jarum penunjuk. Skala pengukuran dapat menggunakan satuan bar, KPa, Psi, atau kg/cm2. Ukuran standar tekanan kompresi dapat adalah 9.5-12.5 kg/cm2.
  10. Menekan pressure release button, dan ulangi proses pengukuran sampai 3 kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan pengukuran lebih dari satu kali untuk memastikan hasil pengukuran sesuai dengan kondisi yang benar. Apabila hasil pengukuran dibawah standar maka dapat menunjukan terjadinya kebocoran kompresi. Sebaliknya apabila hasil pengukuran tekanan kompresi dapat terjadi penumpukan kerak atau deposit carbon hasil proses pembakaran.
Demikian merupakan pembahasan mengenai compression tester. Pembahasan mulai dari fungsi compression tester, bagian compression tester, dan cara penggunaan compression tester.

0 Response to "Mengenal Compression Tester (Fungsi, Komponen, Cara Menggunakan)"

Post a Comment

Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.