Macam Macam Transmisi - Terdapat berbagai macam transmisi yang digunakan pada kendaraan. Macam macam transmisi ini dapat digolongkan melalui beberapa hal. Namun secara umum, macam transmisi dapat dibagi menjadi dua yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Kita ketahui bahwasanya transmisi memiliki fungsi untuk mengatur putaran dan momen yang diteruskan ke roda sesuai dengan yang dibutuhkan oleh kendaraan.
Transmisi manual mengharuskan kita melakukan perpindahan kendaraan secara manual menggunakan tuas persneling. Sementara pada transmisi otomatis perpindahan dilakukan secara otomatis meskipun masih menggunakan tuas persneling. Namun tuas perneling ini hanya untuk memposisikan transmisi pada kondisi mundur, netral, parking, dan maju atau drive).
Dalam perkembangannya terdapat berbagai macam transmisi. Perubahan dan perkembangan transmisi ini berfungsi untuk berbagai alasan semisal kenyamana dan keselamatan. Selain itu bisa juga memudahkan dalam kondisi jalan yang macet dan lain sebagainya.
Transmisi manual dan transmisi otomatis nanti masih bisa dibagi menjadi beberapa jenis. Transmisi manual masih dibagi menjadi transmisi sliding mesh, contant mesh, dan synchromesh. Sementara untuk transmisi otomatis masih dibagai menjadi transmisi otomatis tipe planetery gear set dan continous variable transmision. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Lalu apa saja macam macam transmisi yang ada pada kendaraan? Apa kelebihan dan kekurangan setiap jenis transmisi? Bagaimana prinsip kerja setiap jenis transmisi? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini.
Macam Macam Transmisi
Terdapat beberapa jenis transmisi yang banyak digunakan pada kendaraan. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan pembahasan mengenai macam macam transmisi.1. Transmisi Manual Tipe Sliding Mesh
Transmisi manual tipe sliding mesh merupakan salah satu tipe transmisi selective gear yang paling awal digunakan. Perpindahan pada transmisi sliding mesh yaitu dengan menggeser roda gigi utamanya. Namun pada tipe sliding mesh, roda gigi utama tidak langsung dihubungkan dengan poros output melainkan bisa digesek menggunakan garpu pemindah.Tranmisi manual tipe sliding mesh sudah tidak banyak digunakan. Walaupun pada transmisi manual sekarang masih digunakan pada sedikit bagian transmisi yaitu pada gigi mundur. Tipe roda gigi yang digunakan pada sliding mesh adalah tipe roda gigi lurus. Oleh karena itu ketika perpindahan gigi pada saat kendaraan bergerak susah dilakukan. Hal tersebut yang menyebabkan transmisi jenis ini jarang digunkan. Tentunya tipe transmisi sliding mesh mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan.
Berikut merupakan kelebihan transmisi sliding mesh:
- Konstruksi sederhana
- Tidak memerlukan banyak komponen
Namun dari berbagai kelebihan transmisi sliding mesh juga memiliki kekurangan. Kekurangan transmisi tipe sliding mesh yaitu
- Walaupun sederhana, trasmisi sliding mesh memiliki konstruksi yang lebih besar
- Perpindahan gigi tidak langsung namun memerlukan beberapa waktu (jeda waktu)
- Suara memindahkan cukup kasar
2. Transmisi Manual Tipe Contant Mesh
Transmisi manual tipe contant mesh merupakan salah satu jenis perkembangan transmisi manual. Transmisi tipe contant mesh sedikit berbeda dengan sliding mesh yang roda giginya dapat bergeser, sedangkan pada tipe contant mesh roda gigi tetap sehingga membutuhkan komponen tambahan yaitu kopling geser.
Transmisi contant mesh merupakan penyempurnaan dari transmisi tipe sliding mesh. Sesuai dengan namanya yaitu contant mesh maka main gear atau roda gigi utama tetap. Main gear atau gigi utama selalu berhubungan dengan counter gear. Main gear tidak berhubungan dengan poros output. Oleh karena itu ketika poros input berputar, putaran dari mesin tidak diteruskan ke output shaft. Bisa di bilang main gear mengambang dengan poros output.
Untuk menghubungkan antara main gear dengan poros output maka diperlukan menggeser kopling geser. Kopling geser ini terhubung dengan garpu pemindah,sehingga ketika tuas persneling digerakan atau dipindah posisi maka kopling geser akan ikut bergeser. Pada kopling geser terdapat alur yang berhubungan dengan poros output sehingga ketika kopling geser berputar maka poros output berputar.
Prinsip kerja transmisi tipe contant mes yaitu ketika tuas persneling digeser maka hal ini akan menyebabkan salah satu kopling ikut bergeser ke salah satu gigi percepatan. Akibatnya putaran dari counter shaft akan dihubungkan melalui gigi percepatan ke kopling geser dan diteruskan ke poros output. Maka tenaga putar dari mesin dapat diteruskan ke poros output mesin. Namun transmisi jenis ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut merupakan kelebihan transmisi constant mesh:
Yang membedakan antara transmisi manual tipe synchromesh dengan constant mesh yaitu pada mekanisme kopling geser. Pada mekanisme diantara clutch hub dengan hub sleeve terdapat satu komponen yang bernama ring synchronizer. Sesuai dengan namanya yaitu ring synchronizer, ring ini memiliki fungsi untuk mensinkronkan antara putaran kopling atau hub sleeve dengan main gear atau gear percepatan. Hal tersebut digunakan untuk menyamakan putaran dari kedua komponen yaitu main gear dan hub sleeve sehingga lebih mudah dalam proses penghubungan.
Proses penyamaan putaran ini dilakukan dengan pengereman. Ring ini terbuat dari tembaga yang memiliki ujung runcing yang berfungsi agar proses penghubungan menjadi halus. Prinsip kerja dari transmisi manual tipe syncromesh yaitu ketika tuas persneling dipindahkan maka akan menggeser clutch hub melalui shift fork. Saat hub sleeve mendekati main gear, maka yang terhubung pertama kali yaitu ring synchronizer. Ring ini yang akan melakukan proses pengereman dan penyamaan putaran antara hub sleeve dan main gear sehingga proses pemasukan gigi lebih mudah.
Transmisi contant mesh merupakan penyempurnaan dari transmisi tipe sliding mesh. Sesuai dengan namanya yaitu contant mesh maka main gear atau roda gigi utama tetap. Main gear atau gigi utama selalu berhubungan dengan counter gear. Main gear tidak berhubungan dengan poros output. Oleh karena itu ketika poros input berputar, putaran dari mesin tidak diteruskan ke output shaft. Bisa di bilang main gear mengambang dengan poros output.
Untuk menghubungkan antara main gear dengan poros output maka diperlukan menggeser kopling geser. Kopling geser ini terhubung dengan garpu pemindah,sehingga ketika tuas persneling digerakan atau dipindah posisi maka kopling geser akan ikut bergeser. Pada kopling geser terdapat alur yang berhubungan dengan poros output sehingga ketika kopling geser berputar maka poros output berputar.
Prinsip kerja transmisi tipe contant mes yaitu ketika tuas persneling digeser maka hal ini akan menyebabkan salah satu kopling ikut bergeser ke salah satu gigi percepatan. Akibatnya putaran dari counter shaft akan dihubungkan melalui gigi percepatan ke kopling geser dan diteruskan ke poros output. Maka tenaga putar dari mesin dapat diteruskan ke poros output mesin. Namun transmisi jenis ini juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut merupakan kelebihan transmisi constant mesh:
- Gigi percepatan tidak mudah rusak
- Ukuran trannsmisi dapat lebih kecil
Kekurangan transmsi manual tipe constant mesh yaitu
- Proses pemasukan gigi masih kasar
- Pemindahan gigi sangat sulit dilakukan pada kecepatan tinggi sehingga perlu dilakukan pada kecepatan rendah
3. Transmisi Manual Tipe Synchromesh
Transmisi manual tipe synchromesh merupakan jenis transmisi yang banyak digunakan hingga saat ini. Sebenarnya transmisi tipe synchromesh sama seperti tipe constant mesh yang mana main gear tetap dan selalu berhubungan dengan counter gear. Selain itu pada tipe synchromesh juga memerlukan kopling geser untuk menghubungkan putaran dari main gear ke poros output.Yang membedakan antara transmisi manual tipe synchromesh dengan constant mesh yaitu pada mekanisme kopling geser. Pada mekanisme diantara clutch hub dengan hub sleeve terdapat satu komponen yang bernama ring synchronizer. Sesuai dengan namanya yaitu ring synchronizer, ring ini memiliki fungsi untuk mensinkronkan antara putaran kopling atau hub sleeve dengan main gear atau gear percepatan. Hal tersebut digunakan untuk menyamakan putaran dari kedua komponen yaitu main gear dan hub sleeve sehingga lebih mudah dalam proses penghubungan.
Proses penyamaan putaran ini dilakukan dengan pengereman. Ring ini terbuat dari tembaga yang memiliki ujung runcing yang berfungsi agar proses penghubungan menjadi halus. Prinsip kerja dari transmisi manual tipe syncromesh yaitu ketika tuas persneling dipindahkan maka akan menggeser clutch hub melalui shift fork. Saat hub sleeve mendekati main gear, maka yang terhubung pertama kali yaitu ring synchronizer. Ring ini yang akan melakukan proses pengereman dan penyamaan putaran antara hub sleeve dan main gear sehingga proses pemasukan gigi lebih mudah.
Transmisi manual tipe synchromesh tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut merupakan kelebihan transmisi tipe synchromesh:
- Perpindahan gigi halus
- Dapat berpindah gigi walaupun dalam kecepatan tinggi
Kekurangan transmisi manual tipe synchromesh yaitu
- Komponen lebih banyak dan rumit
- Perlu perawatan berkala seperti pengecekan ring synchronizer agar transmisi dapat bekerja maksimal
4. Transmisi Otomatis Tipe Gigi Planetary
Transmisi otomatis tipe gigi planetary merupakan salah satu jenis transmisi otomatis yang memanfaatkan hidraulic untuk mengontrol kinerja dari gigi planetary. Pada tipe ini menggunakan planetary gear unit untuk menaikan dan menurunkan momen mesin, menaikan dan menurunkan kecepatan kendaraan, serta untuk memajukan atau memundurkan kendaraan.
Transmisi otomatis ini terdiri dari empat komponen penting yaitu torque converter, planetary gear set, hidraulic control unit, dan mechanisme lock. Torque converter memiliki prinsip kerja sama seperti kopling namun bekerja secara otomatis untuk memutuskan dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi dengan memanfaatkan energi kinetik dari minyak transmisi. Torque converter terdapat tiga buah bagian yaitu pump impeler yang menyatu dengan poros engkol, stator, dan turbine runner yang berhubungan langsung dengan input shaft transmisi.
Planetary gear set sama seperti susunan gear percepatan yang ada pada transmisi manual. Planetary gear set untuk mengatur gear ratio untuk menghasilkan putaran dan momen sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mesin. Pada planetary gear set terdapat tiga bagian penting yaitu sun gear, planetary carrier dan pinion, serta ring gear.
Lock Mechanisme merupakan bagian dari transmisi otomatis tipe planetary gear set yang berfungsi untuk mengunci kinerja dari planetary gear set agar menghasilkan putaran dan momen sesuai kebutuhan mesin. Planetary gear set dalam kinerjanya perlu memerlukan lock mechanisme ini untuk menentukan bagian mana yang menjadi driven atau yang diputar dan driver atau yang memutar. Lock mechanisme terdiri dari dua jenis yaitu kopling, dan rem.
Hidraulic control unit atau HCU merupakan bagian dari transmisi otomatis tipe planetary gear set yang mempunyai fungsi untuk mengontrol transmision fluid atau minyak transmisi untuk mengontrol kinerja dari transmisi. Ada dua jenis pengontrolan yaitu secara mekanis menggunakan saluran-saluran yang disusun berdasarkan kerja dari transmisi dan dengan menggunakan solenoid yang dikontrol secara elektronik untuk membuka dan menutup saluran minyak transmisi.
Dari beberapa hal tersebut tentunya transmisi otomatis tipe planetary gear set memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihan transmisi otomatis tipe planetary gear set:
- Lebih mudah dioperasikan
- Lebih nyaman dalam proses perpindahan gigi tidak tergantung pengemudi
- Tenaga dan momen yang diteruskan sesuai kebutuhan mesin
Kekurangan transmisi otomatis tipe planetary gear set:
- Membutuhkan minyak transmisi
- Perawatan berkala sangat diperlukan
- Harga perawatan yang mahal
- Komponen yang lebih rumit
5. Transmisi Otomatis Tipe Continously Variable Transmision (CVT)
Transmisi otomatis tipe continously varible transmision atau yang lebih dikenal dengan CVT merupakan suatu sistem penyalur tenaga secara otomatis dengan bantuan gaya sentrifugal. CVT ini bekerja melalui 2 buah pulley. Semakin kecil diameter pulley akan membentuk jarak semakin lebar dan sebaliknya, semakin besar diameter pulley akan membentuk jarak yang sempit.
Transmisi otomatis tipe CVT banyak digunakan pada kendaraan terutama sepedamotor. Pada umumnya terdapat dua pulley utama yaitu driven pulley atau yang diputar, serta drive pulley yang memutar. Kedua pulley ini kemudian dihubungkan menggunakan V Belt. Diameter kedua pulley berlawanan semisal yang drive pulley besar maka yang driven pulley kecil. Hal ini berfungsi untuk menghasilkan momen dan putaran sesuai dengan kebutuhan mesin.Besar kecilnya ukuran diameter dari kedua pulley diakibatkan oleh putaran dari mesin itu sendiri. Semakin besar putaran maka gaya sentrifugal semakin membesar sehingga menyebabkan pulley akan membuka lebih lebar sehingga reduksi putaran kecil dan begitu pula sebaliknya ,apabila putaran mesin kecil maka gaya sentrifugal akan kecil sehingga diameter akan kecil sehingga reduksi putaran besar.
Transmisi otomatis tipe CVT mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut merupakan kelebihan transmisi otomatis tipe CVT:
- Perpindahan gigi yang sangat halus tanpa disertai efek kejutan
- Respons perpindahan gigi yang lebih cepat
- Konsumsi bahan bakar efisien
Kekurangan transmisi otomatis tipe CVT:
- Harga part komponen sangat mahal lebih mahal dibandingan transmisi otomatis tipe planetary gear set
- Apabila terjadi kerusakan harus ganti satu set
- Belum banyak bengkel mobil yang bisa memerbaiki transmisi jenis ini
Diatas merupakan pembahasan mengenai macam macam transmisi yang banyak digunakan pada kendaraan. Berbagai macam macam transmisi tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan yang disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan.
0 Response to "Mengenal Macam Macam Transmisi Kendaraan"
Post a Comment
Berkomentar dengan bijak dan sesuai topik artikel.